Peristiwa Positif :
Peristiwa bernuansa positif yang
saya alami terkait relasi dengan guru saya dahulu adalah pada saat saya kelas X
SMA, pada saat itu kegiatan ujian semester 1 dari sekian banyak mata pelajaran
yang kami kerjakan ada 1 mapel dimana dari total 90 anak hanya 3 orang yang tidak
remidi yaitu pada mapel kimia. Dan saya menjadi salah satu dari 3 orang yang
tidak remidi tadi, entah mengapa dari kejadian ini saya menemukan bahwa
kelihatannya pasion saya di mapel Kimia ini, meskipun untuk mapel lain saya
juga tidak remidi namun dari nilai kimia pada awal semester ini saya beranggapan bahwa minat saya untuk
mapel ini lebih dari pada yang lain. Kemudian mungkin karena dirasa saya bisa
oleh guru kimia saya (bu Nur) saya kemudian dekat dengan guru kimia saya dalam
pembelajaran sangat welcome sekali kepada siswanya saat pembelajaran. Ibaratnya
belajar kimia itu seperti belajar dengan teman saya sendiri saking komunikasi
yag dibangun oleh ibu tersebut bagus kepada saya.
Peristiwa Negatif :
Peristiwa bernuansa negatif yang
saya alami terkait relasi dengan guru saya dahulu juga pada saat kelas X SMA
juga, kali ini dengan guru mapel matematika, mungkin karena pembawaan beliau
yang terkenal tegas tanpa pandang bulu dan terlalu kaku dalam pembelajaran
ditambah dengan suara-suara teman saya yang sama tidak sukanya kepada guru
tersebut mulai dari situ setiap pembelajaran yag saya lakukan untuk matematika
saya merasa sangat kurang paham dengan materi yang diberika sehingga
menyebabkan nilai saya untuk matematika lebih rendah dari pada nilai yang lain. Dan itu berlanjut sampai di kelas XI dan XII SMA,
nilai matematika saya selalu kurang memuaskan walaupun sudah berganti guru. Barulah
di kelas XII saya mulai menerima pembelajaran dari guru yang memang bisa
menghidupkan pembelajaran matematikanya. Sehingga nilai saya berangsur memuaskan.
Siapa yang terlibat dalam
peristiwa di atas:
Dalam peristiwa yang bernuansa
positif yang terlibat hanya saya saja, karna teman teman yang lain merasa tidak
ada minat sehingga dari jiwa teman – teman sedikit menolak yang namanya
pembelajaran kimia. Kemudian dalam peristiwa bernuansa negatif saya rasa teman
satu kelas saya merasakan hal yang sama dengan saya, untungnya saat kelas XI
banyak dari teman saya berada di kelas ips sehingga tidak dipusingkan dengan
mapel matematika
Dampak emosi yang dirasakan :
Sampai saat ini saya meradakan
gembira, bahagia dan optimis dalam setiap kegiatan yang saya lakukan karena
pembawaan dasar ini akan mempengatuhi kondisi batin kita. Sehingga dimanapun
kita berada berusaha merasa gembira bahagia serta optimis untuk melakukan
segala sesuatu.
Mengapa momen itu masih berasa
:
Menurut saya karena dalam hidup
ini manusia selalu belajar dari masa lalunya untuk menciptakan sesuatu yang positif
dan menghindari hal yang negatif seperti hal yang dilakukan oeh guru-guru saya dahulu
kala. Saya tidak mau mengulani suasana nuansa negatif ketika di SMA karena sya ingin anak-anak enjoy dalam menikmati
pembelajaran yang saya lakukan.
Pelajaran hidup Trapesium Usia dan Roda Emosi:
Dari merefleksikan diri menggunakan Trapesium Usia dan
Roda Emosi saya mendapat pembelajaran
bahwa seorang guru dalam melaksanakan kegiatannya haruslah memberikan pembawaan
yang menyenangkan dan bisa dekat dengan muridny. Mampu menyadarkan siswa
tentang betapa menyenangkannya belajar mata pelajaran yang dia ampu. Sehingga siswa
merasa nyaman ketika belajar dan memiliki motivasi dalam belajar dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan yaitu menuju keselamatan dan kebahagiaan. Tak lupa
juga seorang guru harus menjadi teladan bagi siswa-siswanya.
Nilai yang saya yakini sebagai seorang guru:
Guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan pengalaman
bermakna bagi muridnya. Berperan sebagai fasiitator pembelajaran memberikan
kebebasan kepada murid untuk berekspresi namun tetap memberikan panduan kepada
muridnya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Nilai dalam diri saya :
Motivator : saya adalah
seorang guru yang ingin selalu memberikan semangat bagi orang-orang disekitar
saya untuk bergerak membawa perubahan.
Inisiasi perubahan : kadang
ide – ide baru muncul dan menjadi solusi bersama dalam memecahkan masalah yang
ada.
Peduli : awal mula adanya
perubahan adalah kepedulian, dari peduli ini lah saya mencoba untuk memberikan
aksinyata kepedulian saya kepada orang-orang di sekitar saya salam rangka
mencapai tujuan bersama.
Berbagi dan kolaborasi : manusia
adalah makhluk sosial yang tergantung pada orang lain dalam menjalani hidup,
tentunya dalam bergerak kita harus mengenal medan dan bahkan harus bersama
-sama untuk menghadapi rintangan maka sikap inilah yang saya tanamkan pada diri
saya dengan siapapun dengan orang manapun wajib bagi saya untuk berbagi dan
berkolaborasi.
Menebar kebermanfaatan: dimanapun
saya berada saya berudaha untuk menebarkan manfaat kepada orang-orang di
sekitar saya utama nya saat ini adalah siswa-siswa yang saya ampu.
Peran yang saya mainkan:
Murid : saya berusaha semaksimalnya memberikan
yang terbaik bagi murid saya mungkin kalau dikatakan saya berusaha berhamba
pada murid dalam pembelajaran. Baik dari segi fasilitas dan kenyamanan
pembelajaran.
Guru : saya berusaha
menjadi kolaborator untuk teman -teman guru saya, berbagi pengalaman dalam pembelajaran
serta menjadi pendengar yang baik bagi mereka.
Komunitas: saya berbagi informasi tentang materi-materi
pembelajaran, update berita tentang pendidikan dan kebijakan pendidikan di
daerah teman-teman saya. Untuk menambah pengetahuan dan mengambil langkah dalam
bergerak
No comments:
Post a Comment