Monday, November 21, 2022

Koneksi Antar Materi 1.2.a.8 Nilai dan Peran Guru Penggerak

 Koneksi Antar Materi 1.2.a.8 Nilai dan Peran Guru Penggerak


Peristiwa:

Momen paling mencerahkan bagi saya ketika mempelajari modul 1.1 dan 1.2 adalah ketika saya sebagai guru penggerak mulai mempelajari modul tersebut, karena dalam mempelajari modul ini saya harus merekontruksi pengetahuan baru kemudian memahami sesuai yang saya pahami lalu dibenturkan di diskusi kelompok yang semakin menambah wawasan saya, kemudian salaing berdiskusi dengan kelompok lain. Dan ada kemudian setelah diskusi panjang itu saya mengikuti elaborasi materi nah pada poin ini seluruh pengetahuan dapat dikontruksi ulang dan menjadi pengetahuan yang utuh. Kaitan antara modul 1.1. dan 1.2 yang saya pahami adalah  setelah saya tau tentang dasar dasar pemikiran dari Ki Hajar Dewantara pastinya saya akan berusaha untuk mengimplementasikannya, dalam implementasinya tidak serta merta dapat dilakukan dengan mudah, maka dari itu perlu pemahaman pada modul 1.2 yang berkaitan dengan cara kerja otak, motivasi instrinsik bagaimana manusia memiliki daya untuk memilih. hal ini penting untuk mendukung implementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran. Dan saya kira sangat berkaitan erat antara modul 1.1 dan 1.2

Perasaan :

Saat momen itu terjadi saya merasa mendapatkan pencerahan berkaitan dengan kebuntuan materi yang saya baca dan saya mendapatkan sedikit pengetahuan baru dari materi-materi yang saya baca. Sehingga perlu sekali bagi diri saya untuk selalu belajar dan belajar dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai insan pembelajar sepanjang hayat.

Pembelajaran :

Sebenarnya sejak dahulu saya sudah berfikir bahwa dalam bekerja kita harus mengutamakan kecepatan dalam mengambil keputusan namun ternyata kita harus memikirkan matang-matang apa yang akan kita lakukan sebagai tindak lanjut dari pengambilan keputusan tersebut. sehingga dalam bekerja kita tidak gegabah dalam  mengambil keputusan. 

Penerapan ke depan :

Rencana ke depan yang saya lakukan adalah mengembangkan kegiatan reflektif dalam setiap pembelajaran dalam rangka memperbaiki pembelajaran yang ada untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik lagi. Selain itu saya akan berusaha lebih inovatif lagi dalam mengemas pembelajaran yang saya lakukan, agar hal ini dapat menjadi teladan juga bagi siswa - siswa.



Monday, November 7, 2022

Trapesium Usia Diri dan Roda Emosi modul 1.2.a.3

 

 


Peristiwa Positif :

Peristiwa bernuansa positif yang saya alami terkait relasi dengan guru saya dahulu adalah pada saat saya kelas X SMA, pada saat itu kegiatan ujian semester 1 dari sekian banyak mata pelajaran yang kami kerjakan ada 1 mapel dimana dari total 90 anak hanya 3 orang yang tidak remidi yaitu pada mapel kimia. Dan saya menjadi salah satu dari 3 orang yang tidak remidi tadi, entah mengapa dari kejadian ini saya menemukan bahwa kelihatannya pasion saya di mapel Kimia ini, meskipun untuk mapel lain saya juga tidak remidi namun dari nilai kimia pada awal semester  ini saya beranggapan bahwa minat saya untuk mapel ini lebih dari pada yang lain. Kemudian mungkin karena dirasa saya bisa oleh guru kimia saya (bu Nur) saya kemudian dekat dengan guru kimia saya dalam pembelajaran sangat welcome sekali kepada siswanya saat pembelajaran. Ibaratnya belajar kimia itu seperti belajar dengan teman saya sendiri saking komunikasi yag dibangun oleh ibu tersebut bagus kepada saya.

Peristiwa Negatif : 

Peristiwa bernuansa negatif yang saya alami terkait relasi dengan guru saya dahulu juga pada saat kelas X SMA juga, kali ini dengan guru mapel matematika, mungkin karena pembawaan beliau yang terkenal tegas tanpa pandang bulu dan terlalu kaku dalam pembelajaran ditambah dengan suara-suara teman saya yang sama tidak sukanya kepada guru tersebut mulai dari situ setiap pembelajaran yag saya lakukan untuk matematika saya merasa sangat kurang paham dengan materi yang diberika sehingga menyebabkan nilai saya untuk matematika lebih rendah dari pada nilai yang lain.  Dan itu berlanjut sampai di kelas XI dan XII SMA, nilai matematika saya selalu kurang memuaskan walaupun sudah berganti guru. Barulah di kelas XII saya mulai menerima pembelajaran dari guru yang memang bisa menghidupkan pembelajaran matematikanya. Sehingga nilai saya berangsur memuaskan.

 

Koneksi Antar Materi Modul 1.1 Dasar-dasar Pemikiran Ki Hajar Dewantara

 


Pendidikan menurut ki hajar dewantara adalah tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak. Pendidikan itu menuntun segala kodrat yang dimiliki anak baik kodrat alam maupun kodrat zaman agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai manusia mandiri maupun masyarakat. Dari pengertian diatas  bahwa pendidikan menurut ki hajar dewantara ada beberapa penjabaran yang  dapat saya rangkum ada 5 hal utama  yaitu: 

 Pendidikan yang menuntun

Pendidikan yang sesuai dengan kodrat anak

Penddikan diibaratkan petani

 Pendidikan budi bekerti

Pendidkan yang berhamba pada anak

Pandangan awal terhadap siswa sebelum mempelajari modul 1.1 dalam pembelajaran yang saya lakukan di sekolah siswa adalah objek bagi saya sebagai seorang guru yang harus diberikan perlakuan  khusus dan memandang bahwa yang saya lakukan itu adalah kebaikan bagi mereka karena berdasarkan pengalaman – pengalaman mengajar sebelum dapat diambil kesimpulan semua siswa sama saja. Jika saya berikan pembelajaran seperti ini pasti semua siswa bisa dan akan paham apa yang saya sampaikan.  Pendidikan yang saya sampaikan harapannya akan selalu dikenang dan menjadi hal yang bermanfaat bagi mereka di masa mendatang. Dalam mendampingi siswa saya merasa puas dengan apa yang telah saya lakukan selama ini, meskipun ada yang belum bisa dalam pembelajaan saya anggap tidak mengapa hanya satu dua orang tidak akan mempengaruhi apapun ke depannya nanti.